BALAI KARANGAN--MI:
Warga di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat,
mengkhawatirkan pencemaran Sungai Sekayam dari aktivitas penambangan emas tanpa
izin.
"Setiap debitSungai Sekayam kecil, pasti airnya keruh. Sudah jelas di pehuluan sungai ada aktivitas penambangan emas," kata Rusli, warga Kecamatan Sekayam di Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, Kamis (19/8).
"Setiap debitSungai Sekayam kecil, pasti airnya keruh. Sudah jelas di pehuluan sungai ada aktivitas penambangan emas," kata Rusli, warga Kecamatan Sekayam di Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, Kamis (19/8).
Ia mengaku kesal melihat pihak-pihak terkait tidak merespon masalah tersebut. Ia menambahkan, masyarakat yang bergantung pada Sungai Sekayam untuk keperluan pokok seperti mandi, mencuci dan memasak.
Rusli melanjutkan, jika
pencemaran Sungai Sekayam terus terjadi tanpa solusi untuk menghentikan
aktivitas penambangan emas yang ada tentu dampak luas akan mereka terima.
"Yang menjadi perhatian serius adalah penanganan limbah penanganan emas
tanpa izin selama ini tanpa dimonitor maka akan berdampak negatif bagi masyarakat
banyak," kata Rusli.
Sementara itu
Sekretaris Camat Sekayam Agun Sugianto mengakui bahwa masih adanya aktivitas penambangan
emas tanpa izin di daerah pehuluan. Namun, lanjut dia, yang menjadi
kendala sekarang adalah aktivitas penambangan tersebut di wilayah kerja
Kecamatan Entikong. "Jadi tidak etis kalau pihak
berwenang melakukan penertiban di wilayah kerja pihak lain, nanti menjadi
berbeda persepsinya," kata Agun Sugianto.
Pihak Muspika Sekayam
telah menyurati Muspika Entikong agar melakukan tindakan penertiban atau
menghentikan aktivitas penambangan emas tanpa izin. "Jika aktivitas
penambangan emas tanpa izin di wilayah Kecamatan Sekayam tentulah kita akan
langsung mengambil tindakan dengan melakukan penertiban. Tetapi ini di wilayah
kecamatan lain," katanya.
Agun mengatakan di
wilayah Kecamatan Sekayam sejauh ini tidak ada yang melakukan
penambangan. Namun pantauan di aliran Sungai Sekayam ada sekitar 20 set
mesin yang melakukan aktivitas di sepanjang jalur sungai. Bahkan di Dusun
Semeng, Kecamatan Sekayam, persis di tepi jalan lintas negara, ada aktivitas
penambangan.
Cu Deny, warga Sekayam
lainnya mengatakan, pemerintah tutup mata terhadap masalah penambangan emas
tanpa izin. "Jangan setelah terjadi korban akibat PETI baru mulai
turun ke lapangan. Sama persis seperti kasus elpiji tiga kilogram,"
katanya.
Sungai Sekayam bermuara
di Kota Sanggau dengan hulunya di perbatasan Kalbar dengan Serawak. (Ant/OL-2)
Nah gan ini penampakan
sungai sekayam yang menjadi tumpuan masyarakat baru – baru ini :
terlihat warna air sungai menjadi kecoklatan
berdampak buruk pada MCK warga setempat
sumber :
wah wah wah ......... kok sungai sekayam jadi gini ya ....!!!
BalasHapusaduh semoga z masih bisa main lagi,
BalasHapusmaen tek-tek kambing dipulau
T_T
semenjak tragedi tenggelamnya orang di sungai sekayam(pulau)
Hapusyang telah melunturkan minat bermain di sungai dan ditunjang
dengan perkembangan permainan berbasis tekhnologi
T_T
semonga aja warga tidak membuang sampah di sungai karna sampah juga pencemaran wabah penyakit,semoga ada tindakan dari warga mengenai sungai yang tercemar sampah,karna sebagian warga kecil sangat membutuhkan air di sungai
BalasHapusbetul tu...........
Hapustapi untuk sungai sekayam lebih dari sekedar sampah,
karena sungai sudah tercemar dengan zat mercuri yang
di sebabkan oleh penambangan liar.
diharapkan peran serta aktif kita sebagai penguna
sungai untuk merawat dan menjaganya
kebersihan sungai sekayam harus di jaga juga, agar warga yg tinggal di tepi sungai sekayam tidak terkena wabah penyakit
BalasHapusperan aktif dari semua pihak, karna admin liat bnyak pengusaha yang membuang sampah dri limbah usahanya di jembatan balkar 4, dan ditambah lg dari masyarakat tempatan. untuk itu mari kita sama-sama menjaga aset kita.
Hapus