 |
| Hadrah Al baladi |
SEKAYAM - Seni hadrah yang sempat terancam punah di Sekayam karena tidak ada generasi penerusnya, kini mulai dilestarikan kembali, salah satunya
Al baladi di bawah pimpinan Santoso. Anggota hadrah Al baladi sendiri di Sekayam kurang lebih 12 orang yang aktif, dan sudah terbentuk kurang lebih 3 tahun silam. Santoso selaku penanggung jawab Al baladi mengatakan kesenian hadrah di Sekayam memang sempat fakum karena tidak banyak masyarakat yang memainkan alat musik hadrah.
Menurut Santoso pihaknya terus melestarikan kesenian hadrah tersebut kendati dari 30 anggota sekarang tinggal 12 orang yang aktif dan kerap dimintakan memainkan hadrah saat prosesi acara perkawinan maupun menyambut tamu yang berkunjung ke Perbatasan. Dia menilai, kesenian hadrah sudah mulai kuran di minati. Jika tidak di lestarikan lambat laun akan hilang hanya tinggal cerita. Melihat kondisi itu, Santoso lantas membentuk Al baladi dengan tujuan untuk terus melestarikan kesenian tersebut dan mengenalkanya kepada generasi muda. "tradisi hadrah di Sekayam dulunya memang sempat terancam punah karena tidak ada generasi penerusnya, tapi sekarang sudah mulai di lestarikan" ujarnya. santoso berharap agar perkumpulan seni hadrah di Sekayam dapat terus lestari serta tetap mendapat tempat di tengah-tengah masyarakat.
untuk menarik anak-anak untuk belajar, ini kerap mengikuti perlombaan. Diharapkan anak-anak termotivasi untuk belajar hadrah. (ags/sumber)
 |
| Santoso |
sumber: PRO-KALBAR Pontianak Post, Sabtu 22 Maret 2014. hal; 17 sambungan 27 kolom 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar